Selamat Datang Di Website PKH Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso Jawa Timur

Giat PKH

Giat PKH
Bersama Petugas Kecamatan

Thursday 9 August 2018

Inspirasi Pak Tarto, Tukang Becak Mengundurkan Diri dari PKH

Pak Tarto dengan mantap mengundurkan diri dari PKH.

Botolinggo - Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Program unggulannya PKH (Program Keluarga Harapan) dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia selalu berupaya dengan berbagai cara agar taraf hidup rakyat Indonesia dapat meningkat dan kualitas kehidupannya juga bisa lebih baik dari hari ke hari.
Program PKH sudah berjalan sejak 2007 di Indonesia, sedang di Kabupaten Klaten sudah berjalan sejak tahun 2013. Penerima Manfaat PKH sudah banyak merasakan manfaat dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah ini, diantara manfaat yang sudah dirasakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diantaranya adalah kualitas konsumsi pangan semakin membaik, kesehatan lebih terjamin serta pendidikan yang juga bisa didapatkan seluruh keluarga.
Bersama-sama kita ketahui bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui PKH ini tentunya juga mempunyai target yang harus nyata hasilnya, untuk mencapai hasil yang diinginkan maka pembinaan terhadap KPM wajib dilakukan untuk mengarahkan sikap hidup KPM menuju kemandirian. Karena perubahan ini sangat diperlukan demi menuju Indonesia yang lebih baik.
Di dalam PKH hasil akhir dari pembangunan sikap kemandirian ini diistilahkan sebagai Graduasi Mandiri atau keadaan dimana KPM sudah mempunyai kesadaran diri untuk mundur dari kepesertaan PKH dikarenakan KPM sudah mampu memenuhi hidupnya tanpa bantuan dari pemerintah. Kemandirian ini dapat berupa sikap tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan usaha atau pekerjaan yang bisa menopang kehidupan kedepannya.
PPKH kecamatan Juwiring melalui pendampingnya juga selalu berupaya mengentaskan kemiskinan melalui pembinaan dan dukungan terhadap KPM PKH kecamatan juwiring. Dimana diantara 3000 an KPM PKH Kecamatan Juwiring terdapat beberapa KPM yang pada tahun 2018 ini bersedia dengan suka rela dan berbesar hati memohon mundur dari kepesertaan PKH dikarenakan sudah bisa memenuhi kebutuhan keluarga tanpa bantuan dari pemerintah.
Salah satu dari KPM Graduasi tersebut adalah Bapak Tarto Mulyono Pandiyo yang bertempat tinggal di Dukuh Padokan, Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring. Bapak Tarto merupakan KPM PKH tahun 2016 dimana beliau berprofesi sebagai Tukang Becak di sekitar Pasar Klewer Solo dan membuka warung kelontong kecil-kecilan di rumahnya. Rumah Pak Tarto tergolong sederhana dan begitu pula dengan kehidupannya yang terlihat biasa.
Namun Pak Tarto dengan mantap menyatakan mundur dari kepesertaan PKH pada bulan Juli 2018 dimana beliau mengungkapkan bahwa rejeki yang ia dapatkan saat ini cukup untuk dirinya dan keluarganya. Pak Tarto tinggal dengan ibunya yang sudah lansia, anak-anak Pak Tarto juga hidup dengan sederhana.
Dalam suatu kesempatan saat pendamping melakukan kegiatan pertemuan kelompok Pak Tarto yang sederhana mengungkapkan kepada pendamping bahwa "Bismillah saya ingin mengundurkan diri dari kepesertaan PKH dan Insha Allah rejeki yang saya dapat saat ini sudah bisa memenuhi kebutuhan, tidak pantas rasanya saya menerima bantuan dari pemerintah sedangkan masih banyak rakyat yang jauh dibawah kemampuan saya saat ini belum menerima bantuan maka biarlah bantuan ini saya serahkan kembali ke pemerintah agar diberikan kepada yang lebih membutuhkan".
Dengan mantab beliau mengungkapkan hal tersebut berulang kali, saat ditanya oleh pendamping alasan beliau mengundurkan diri. Dari pengalaman ini dapat diketahui bahwa ukuran mampu seseorang tidak selalu diukur dari banyaknya harta yang dimiliki, namun lebih kebesaran hati dan kemandirian yang dimiliki, hal ini pula yang tercermin pada diri Pak Tarto.
Kesadaran diri KPM PKH Kecamatan Juwiring yang telah menyatakan mundur dari kepesertaan PKH ini diharapkan dapat menginspirasi KPM lain yang juga saat ini sudah mampu menghidupi keluarga tanpa adanya bantuan dari pemerintah dan diharapkan memiliki semangat kemandirian serta kesadaran mundur agar pemerintah dapat menyalurkan bantuan kepada keluarga lain yang lebih membutuhkan sehingga tercipta kesejahteraan hidup yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Seluruh keluarga besar PKH Kecamatan Juwiring mengucapkan selamat dan terima kasih untuk Pak Tarto, semoga kebesaran hati bapak dapat menjadi inspirasi dan keputusan bapak dapat memberi dampak yang lebih baik lagi bagi keluarga bapak. Aamiin
Salam PKH.
Ditulis Oleh Mega Asmara (Pendamping PKH Kecamatan Juwiring)
Sumber : https://www.kompasiana.com/agung48392/5b6821c9bde5750b961c08a2/inspiras-pak-tarto-tukang-becak-mungundurkan-diri-dari-pkh

0 comments :

Post a Comment