Membangun Sebuah Entitas Baru

Generasi Emas Bangsa yang terabaikan 

Manusia Indonesia dalam sebuah buku yang ditulis oleh Mochtar Lubis adalah cerminan pribadi yang mayoritas menggambarkan sisi negatif. Munafik, tidak bertanggungjawab, feodal, percaya tahayul, artistik, serta watak lemah menjadi kesimpulan sementara. Tidak bisa dinafikkan bahwa kenyataan sehari - hari kita temui sebagian masyarakat di Indonesia memiliki watak - watak yang mayoritas negatif tersebut.

Dalam sebuah diskusi kecil diantara kumpulan - kumpulan masyarakat dari segmen level atas, menengah, bahkan kalangan bawah, watak - watak tersebut muncul dikarenakan kebiasaan - kebiasaan salah yang ditanamkan oleh generasi sebelumnya.

Tekanan - tekanan watak di tiap-tiap level tersebut dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini mengalami sebuah perubahan yang signifikan, dimulai dengan kesadaran yang luar biasa terintegrasi akibat akulturasi budaya modern. Budaya modern ini yang membawa semacam angin segar untuk perubahan-perubahan tersebut.

Salah satu faktor pendobrak dari watak-watak negatif manusia Indonesia adalah transfer informasi dan tekhnologi yang semakin pesat disegala bidang. Salah satu bidang yang saat ini mengalami perubahan dengan "pemaksaan" tehknologi adalah bidang sosial. Penerapan ini membuka cakrawala pemikiran akan pentingnya saling terbuka/transparan dalam membangun bidang sosial (social building). 

Dahulu kata sosial dalam skup/lingkup sebuah pemerintahan erat kaitannya dengan watak negatif. Dimana dalam setiap agenda kepemerintahan, wilayah sosial merupakan sasaran empuk untuk melampiaskan watak-watak negatif manusia Indonesia. 

Seiring perjalanan waktu, kedewasaan manusia Indonesia mulai tumbuh, hal ini mulai tampak dengan adanya pemikiran-pemikiran baru yang "memprotes" sebuah keadaan yang timbul dari watak-watak lama yang sejatinya tidak menguntungkan bagi kalangan bawah. Pemikiran -pemikiran dari watak-watak baru yang melahirkan generasi ber"HATI" ini mulai merasuk dalam setiap struktur, level, maupun wilayah-wilayah yang tidak tersentuh oleh watak gaya lama.

Generasi baru tersebut membentuk sebuah entitas yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, pergerakan massiv yang dibangun melalui pendidikan sekala kecil bukan tidak mungkin akan menjadi gunung es yang sewaktu-waktu akan mencair tanpa terduga.